Sistolik dan diastolik adalah dua komponen utama dalam pengukuran tekanan darah, yang mencerminkan fungsi jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan informasi dari Verywell Health, sistolik adalah tekanan saat jantung berkontraksi untuk memompa darah, yang merupakan angka atas dalam pembacaan, misalnya 120 dalam 120/80 mmHg. Diastolik, menurut Wikipedia – Blood Pressure, adalah tekanan saat jantung beristirahat antara detak, angka bawah seperti 80 dalam contoh yang sama. Keduanya diukur dalam satuan milimeter merkuri (mmHg) dan memberikan gambaran penting tentang kesehatan kardiovaskular.
Penelitian dari NCBI Bookshelf menunjukkan bahwa tekanan darah normal biasanya sekitar 120/80 mmHg, dengan sistolik mencerminkan kekuatan pompa jantung dan diastolik menunjukkan resistensi pembuluh darah saat istirahat. Kedua nilai ini penting untuk memastikan aliran darah yang memadai ke organ vital seperti jantung, otak, dan ginjal.
Sejarah Pengukuran Tekanan Darah
Sejarah pengukuran tekanan darah dimulai pada abad ke-18, seperti dijelaskan oleh bloodpressurehistory.com. Pada 1733, Stephen Hales melakukan percobaan pertama dengan mengukur tekanan darah pada kuda menggunakan tabung tembaga, metode yang invasif dan tidak praktis untuk manusia. Kemudian, pada 1881, Samuel Siegfried Karl Ritter von Basch menemukan sphygmomanometer, alat pertama untuk pengukuran non-invasif, seperti yang tercatat di Wikipedia – Sphygmomanometer.
Pada 1896, Scipione Riva-Rocci memperkenalkan versi yang lebih mudah digunakan dengan manset yang dapat diinflasi, menurut bloodpressurehistory.com. Pada 1901, Dr. Harvey Cushing membawa perangkat ini ke Amerika Serikat dan mempopulerkannya dalam komunitas medis, seperti yang terdapat dalam timeline dari Wikipedia. Tahun 1905 menjadi titik balik dengan penemuan Nikolai Korotkov tentang suara Korotkoff, yang memungkinkan pengukuran tekanan darah diastolik menggunakan stetoskop, teknik auskultasi yang masih digunakan hingga kini. Pada 1916, William A. Baum menciptakan Baumanometer, yang menjadi standar pengukuran tekanan darah, seperti yang tercatat di Wikipedia.
Perkembangan ini memungkinkan pengukuran tekanan darah menjadi lebih akurat dan mudah dilakukan, membantu dalam diagnosa dini hipertensi dan pengelolaan penyakit kardiovaskular, seperti yang dijelaskan dalam artikel dari Clinical Hypertension.
Pengaruh pada Tubuh Manusia
Tekanan darah sistolik dan diastolik memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan tubuh. Menurut Harvard Health, tekanan darah normal adalah sekitar 120/80 mmHg, dan penyimpangan dari nilai ini dapat menimbulkan risiko kesehatan. Hipertensi, yang didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 130/80 mmHg menurut Cleveland Clinic, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan kerusakan mata, seperti yang dijelaskan dalam WebMD.
Sebaliknya, hipotensi, tekanan darah di bawah 90/60 mmHg, dapat menyebabkan pingsan, pusing, dan aliran darah yang tidak memadai ke organ, seperti yang tercatat di Healthline. Penelitian dari American Heart Association menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik sering dianggap lebih penting pada orang tua karena mencerminkan kekakuan arteri, yang meningkat dengan usia. Namun, pada orang dewasa muda, tekanan darah diastolik juga relevan untuk menilai risiko kardiovaskular, menunjukkan kompleksitas dalam interpretasi kedua nilai ini.
Tabel Perbandingan Sistolik dan Diastolik
Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan utama antara sistolik dan diastolik berdasarkan informasi dari berbagai sumber:
Aspek | Sistolik | Diastolik |
---|---|---|
Definisi | Tekanan saat jantung berkontraksi | Tekanan saat jantung beristirahat |
Angka dalam Pembacaan | Angka atas (misalnya, 120 dalam 120/80) | Angka bawah (misalnya, 80 dalam 120/80) |
Konteks Kesehatan | Penting untuk orang tua, risiko stroke | Relevan untuk orang muda, risiko jantung |
Risiko Tinggi | Hipertensi sistolik meningkatkan risiko kardiovaskular | Hipertensi diastolik terkait resistensi pembuluh darah |
Risiko Rendah | Hipotensi sistolik dapat menyebabkan pingsan | Hipotensi diastolik memengaruhi perfusi organ |
Kesimpulan
Sistolik dan diastolik adalah elemen kunci dalam pengukuran tekanan darah yang mencerminkan fungsi jantung dan pembuluh darah. Sejarah pengukurannya menunjukkan perkembangan dari metode invasif pada abad ke-18 hingga alat modern seperti sphygmomanometer pada abad ke-20. Pengaruh keduanya pada tubuh sangat signifikan, dengan tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit serius dan rendah dapat menyebabkan gangguan aliran darah. Pemahaman ini penting untuk diagnosa dini dan pengelolaan kesehatan kardiovaskular.
Daftar Referensi
- Verywell Health systolic and diastolic blood pressure explanation
- Wikipedia Blood Pressure detailed medical definition
- NCBI Bookshelf blood pressure clinical methods
- Wikipedia Sphygmomanometer history and usage
- Blood Pressure History detailed timeline
- Harvard Health which blood pressure number matters
- Cleveland Clinic blood pressure measurement guide
- WebMD diastolic and systolic blood pressure insights
- Healthline diastole vs systole health impacts
- American Heart Association blood pressure age relevance
- Clinical Hypertension blood pressure measurement evolution