Scite.ai merupakan alat berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk memberikan konteks pada kutipan dan mengklasifikasikan niatan dari kutipan di dalam literatur ilmiah. Dalam mengkaji kelebihan dan kekurangan Scite.ai, perlu diperhatikan beberapa aspek yang mencerminkan dampaknya dalam penelitian akademis dan penggunaannya yang optimal.
Kelebihan Scite.ai
- Peningkatan Pemahaman Konteks Kutipan: Scite.ai menawarkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk melihat bagaimana karya ilmiah lain mengutip suatu artikel. Dengan menggunakan pembelajaran mendalam, alat ini mengkategorikan kutipan sebagai mendukung, menentang, atau menyatakan pemicu. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai relevansi dan konteks kutipan (Nicholson et al., 2021).
- Efisiensi dalam Penelitian: Dalam studi yang dilakukan oleh Blaizot et al., penggunaan metode AI dalam tinjauan sistematis menunjukkan pengurangan beban kerja dan percepatan proses seleksi judul dan abstrak (Blaizot et al., 2022). Scite.ai juga menyederhanakan pencarian literatur dengan menyajikan informasi yang lebih terorganisasi, sehingga peneliti dapat menghemat waktu dalam mengidentifikasi literatur yang relevan.
- Fasilitasi Evaluasi Kualitas Literatur: Dengan kemampuan untuk mengidentifikasi kutipan yang positif dan negatif, Scite.ai membantu peneliti dalam mengevaluasi kualitas dan pengaruh penelitian sebelumnya (Nicholson et al., 2021). Ini sangat penting dalam menilai validitas suatu klaim atau teori yang diajukan dalam artikel ilmiah.
Kekurangan Scite.ai
- Ketergantungan pada Data yang Ada: Seperti banyak alat berbasis AI lainnya, akurasi Scite.ai tergantung pada kualitas dan kuantitas data yang digunakan untuk melatih algoritma. Jika data tersebut tidak representatif atau cacat, maka hasil yang diberikan oleh Scite.ai bisa menyesatkan atau tidak sepenuhnya akurat (Nicholson et al., 2021).
- Kurangnya Pemahaman Konteks yang Mendalam: Walaupun Scite.ai dapat memberikan informasi tentang kutipan, analisis konteks yang lebih mendalam dari suatu studi atau pendapat yang dikutip mungkin tidak sepenuhnya ditangkap. Dengan kata lain, nuansa dari argumen yang disampaikan dalam kutipan sering kali memerlukan interpretasi manusia yang tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh AI (Nicholson et al., 2021).
- Potensi untuk Salah Tafsir: Terdapat risiko kesalahan dalam mengkategorikan niatan kutipan. Misalnya, kutipan yang bermakna kritik mungkin saja tidak diidentifikasi dengan benar sebagai penentangan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi interpretasi keseluruhan dari penelitian yang bersangkutan (Nicholson et al., 2021).
Memanfaatkan Scite.ai Secara Optimal
- Integrasi dengan Proses Penelitian: Peneliti harus mengintegrasikan Scite.ai dalam setiap tahap proses penelitian mereka, mulai dari identifikasi literatur hingga fase penyusunan hipotesis. Menggunakan alat ini dalam fase awal bisa mempermudah peneliti dalam mengarahkan pencarian mereka dan menemukan studi yang relevan dengan cepat (Nicholson et al., 2021).
- Kombinasi dengan Alat Lain: Untuk memaksimalkan fungsi Scite.ai, peneliti dianjurkan untuk menggunakannya bersamaan dengan alat manajemen referensi lainnya seperti Zotero atau EndNote. Hal ini dapat mempermudah pengelolaan literatur dan integrasi kutipan dalam tulisan mereka dengan lebih efisien (Nicholson et al., 2021).
- Evaluasi Hasil Secara Kritis: Pengguna harus tetap mendekati hasil Scite.ai dengan sikap kritis. Menyusuri kembali literatur yang dihasilkan dan melakukan evaluasi manual dari konteks kutipan dapat memastikan bahwa peneliti tetap mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan akurat (Nicholson et al., 2021).
- Pelatihan Pengguna: Penting bagi peneliti untuk memahami bagaimana menggunakan Scite.ai secara efektif melalui pelatihan atau tutorial. Pengetahuan yang cukup mengenai fitur-fitur dan fungsi yang ada akan meningkatkan pengalaman pengguna dan potensi hasil penelitian (Nicholson et al., 2021).Dengan memanfaatkan Scite.ai secara optimal, peneliti dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian mereka, sambil tetap menyadari kekurangan yang ada dan mengatasi tantangan yang mungkin timbul.
Daftar Referensi:
- Nicholson, J., Mordaunt, M., Lopez, P., Uppala, A., Rosati, D., Rodrigues, N., … & Rife, S. (2021). Scite: a smart citation index that displays the context of citations and classifies their intent using deep learning.. https://doi.org/10.1101/2021.03.15.435418
- Blaizot, A., Veettil, S., Saidoung, P., Moreno‐García, C., Wiratunga, N., Aceves‐Martins, M., … & Chaiyakunapruk, N. (2022). Using artificial intelligence methods for systematic review in health sciences: a systematic review. Research Synthesis Methods, 13(3), 353-362. https://doi.org/10.1002/jrsm.1553
** AI-Generated, Scite.ai

